LIFE IS

All my yesterdays have brought me to this day, and all my tomorrows begin with now

Saturday, July 2, 2011

Eben-Haezer

SAMPAI DI SINI TUHAN MENOLONG KITA
[1 Samuel 7:12 (1 Samuel 7:3)]
Kemudian Samuel mengambil sebuah batu dan mendirikannya antara Mizpa dan Yesana; ia menamainya Eben-Haezer, katanya: "Sampai di sini TUHAN menolong kita."

Kisah ini merupakan kelanjutan dari berbagai kisah atau peristiwa yang dialami oleh bangsa Israel dalam menghadapi musuh mereka, bangsa Filistin. Dalam kitab Hakim-hakim kita bisa melihat bagaimana bangsa Israel “jatuh-bangun” dalam menghadapi musuh-musuh mereka, dan pola yang sama berlanjut terus pada kitab Samuel ini. Di awal-awal kitab Samuel ini dikisahkan tentang kekalahan bangsa Israel dalam peperangan melawan bangsa Filistin, dan yang menarik adalah bahwa mereka ternyata mengalami dua kali kekalahan di tempat yang sama di mana mereka memperoleh kemenangan di Eben-Haezer ini. Kemenangan yang diperoleh memang mutlak pertolongan Tuhan, tetapi tentu harus diresponi dengan kesetiaan bangsa Israel kepada Tuhan, seperti yang diingatkan Samuel kepada mereka di pasal 7 ayat 3: "Jika kamu berbalik kepada TUHAN dengan segenap hati, maka jauhkanlah para allah asing dan para Asytoret dari tengah-tengahmu dan tujukan hatimu kepada TUHAN dan beribadahlah hanya kepada-Nya; maka Ia akan melepaskan kamu dari tangan orang Filistin."

Setelah beberapa kegagalan, secara khusus dua kali kekalahan terakhir bangsa Israel dalam menghadapi bangsa Filistin, sekarang mereka diberi kemenangan besar oleh Tuhan, dan Samuel mengingatkan mereka akan pertolongan Tuhan di sini dengan mendirikan sebuah tugu yang dimaksudkan bukan sebagai bentuk ibadah/penyembahan kepada Tuhan, melainkan sebagai tugu peringatan akan kemenangan yang diperoleh melalui pertolongan Tuhan. Sangat menarik karena tempat yang dinamainya “Eben-Haezer” ini merupakan tempat yang sama yang sebelumnya bangsa Israel dua kali dikalahkan oleh bangsa Filistin, dan sekarang di tempat itu juga keselamatan didatangkan atas mereka.
Sampai di sini TUHAN menolong kita. Perkataan ini hendak menyatakan datangnya permulaan pembebasan yang tidak lain adalah pertolongan TUHAN sendiri. Seiring dengan pertolongan Tuhan ini bangsa Israel berharap dan didorong untuk tetap percaya bahwa TUHAN akan terus menolong mereka. Karenanya mereka sudah sepatutnya mengakui dan bersyukur atas kehebatan pekerjaan TUHAN yang membebaskan mereka, mengingat pembebasan itu terus menerus, meskipun mereka mungkin masih belum begitu yakin akan apa yang TUHAN lakukan bagi mereka ke depan.
Melalui perkataan: “Sampai di sini TUHAN menolong kita”, hendak mengarahkan pikiran, perasaan dan iman kita tentang tiga hal:
a.       Apa yang telah diperoleh dan telah dicapai sampai saat ini merupakan pertolongan Tuhan semata. Melalui perkataan ini ditegaskan pula bahwa Sesungguhnya, tangan TUHAN tidak kurang panjang untuk menyelamatkan, dan pendengaran-Nya tidak kurang tajam untuk mendengar” (Yesaya  59:1). Tentunya pertolongan TUHAN akan semakin terasa dalam kehidupan kita kalau kita juga meresponinya dengan kesetiaan, ketaatan dan penyerahan diri total kepada-Nya.
b.       Hal ini menegaskan adanya harapan akan pertolongan Tuhan yang semakin terus menerus dan semakin sempurna ke depan.
c.       Apa yang telah dicapai sampai saat ini sebagai pertolongan Tuhan itu bukanlah akhir dari pertolongan Tuhan sendiri, melainkan awal yang baik untuk masa depan yang jauh lebih baik.
Perkataan “Sampai di sini TUHAN menolong kita” kiranya menjadi berita yang nantinya kita sampaikan kepada orangtua, keluarga, jemaat, dan masyarakat di mana kita berada. Walaupun kita memberitakannya dalam berbagai versi dan gaya, tapi intinya adalah sebuah pengakuan saat ini dan ke depan bahwa memang TUHAN SELALU MENOLONG KITA.

(Disampaikan pada Ibadah Penutupan Kegiatan Perkuliahan Semester Genap TA 2010/2011 STT BNKP Sundermann, Senin 20 Juni 2011 oleh: Pdt. Alokasih Gulo)